Rabu, 04 Desember 2013

4 Kategori Model Pembelajaran Inovatif

Pengertian Model Pembelajaran

Secara khusus, model diartikan sebagai kernagka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti globe yang merupakan moddel dari bumi tempat kita berada dan hidup sekarang ini.
Gambar 1.1 Pembelajaran Inovatif Menjadi Pilihan karena Mampu Menjadikan
Anak lebih Kreatif dan Percaya Diri

Dalam uraiaan selanjutnya, istilah "model" digunakan untuk menunjukkan pengertian yang pertama sebagai kerangka konseptual. Atas dasar pemikiran tersebut, yang disebut dengan "Model Pembelajaran" adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan serta melaksanakan aktifitas pembelajaran (Udin: 2001). Dengan demikian, aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang tertata secara sistematis.
Sebagaimana ditegaskan oleh Joyce dan Weil (1986) bahwa hakikat mengajar atau Teaching adalam membantu siswa memperoleh ide, keterampilan, nilai, cara perfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar. Dalam kenyataanya, hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses pembelajaran adalah -"the student's increased capabilities to learn more easly and effectively in the future", yaitu siswa mengingkatkan kemampuannya untuk dapat belajar lebih mudah dan lebih efektif dimasa yang akan datang (Joyce dan Weil, 1986:1). Oleh karena itu proses pembelajaran tidak hanya memiliki makna deskriptif dan keterkinian, akan tetapi juga bermakna prospektif dan berorientasi masa depan.


B. Kategori Model Pembelajaran Inovatif

Dari hasil kajian terhadap berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan dan dites oleh para pakar pendidikan, Joyce dan Weil (1986) mengelompokkan model-model pembelajaran kedalam empat kategori, diantaranya adalah:
  1. Kelompok model pengolahan informasi.
  2. Kelompok model Personal.
  3. Kelompok model sosial.
  4. Kelompok model sistem prilaku.
Berkut adalah penjelasan dari ke empat model pembelajaran inovatif tersebut.

B.1. Kelompok Model Pengolahan Informasi (The Information Processing Model)

Model pembelajaran pengolahan informasi pada dasarnya menitikberatkan pada cara- cara memperkuat dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengordinasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya. Beberapa model dalam kelompok ini memberikan kepada para siswa sejumlah konsep, sebagian lagi menitikberatkan pada pembentukan konsep dan pengetesan hipotesis, dan sebagian lainnya memusatkan perhatian pada pengembangan kemampuan kreatif. Beberapa model sengaja dirancang untuk memperkuat kemampuan intelektual umum.


Gambar 1.2. Model Pembelajaran Pengolahan Informasi
Secara umum banyak dari model pengolahan informasi ini yang dapat diterapkan kepada sasaran belajar dari berbagai usia. Beberapa model yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:
  1. Pencapaiaan konsep.
  2. Berfikir edukatif.
  3. Latihan penelitian.
  4. Pemandu awal.
  5. Memorisasi.
  6. Pengembangan Intelek, dan
  7. Penelitian ilmiah.

B.2. Kelompok Model Personal (Personal Models)

Disadari bahwa hidup manusia pada akhirnya terletak pada kesadaran individu. Manusia mengembangkan kepribadian yang unik dan melihat dunia dari sudut pandang unik pula yang merupakan hasil dari pengalaman dan kedudukannya. Pengertian umum merupakan hasil kesepakatan individu yang harus hidup, bekerja, dan membentuk lingkungan keluarga secara bersama-sama.
Model personal beranjak dari pandangan kedirian atau selfhood dari individu. Proses pendidikan ditujuakn untuk dapat memahami diri sendiri dengan baik, mimikul tanggung jawab untuk pendidikan, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Kelompok model personal memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha menggalakan kemandirian yang produktif sehingga manusia menjadi semakin sadar dan bertanggung jawab atas tujuannya. Model-model pembelajaran dalam kelompok ini diantaranya adalah:
  1. Pengajaran tanpa arah.
  2. Sinektiks.
  3. Latihan kesadaran.
  4. Pertemuan kelas.


B.3. Kelompok Model Sosial (Social Model)

Harus diakui bahwa kerjasama merupakan salah satu fenomena kehidupan masyarakat. Dengan kerjasama, manusia dapat membangkitkan dan menghimpun tenaga atau energi secara brsama yang kemudian desebut dengan sinergi (Joyce dan Weil: 1986). 
Gambar 1.3 Model Pembelajaran Sosial (Perilaku Diskusi)

Kelompok mdoel sosial dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama. Model ini telah banyak diteliti dalam rangka pengetesan keberlakuannya. David serta Robert Johnson dan kawan-kawan (1974, 1981), mengkaji manfaat dari pengenggunaan corperative rewards atau hadiah yang diberikan atas suatu kerjasama, dan struktur tugas kerjasama atau cooperative task structure dalam suatu kegiatan kelompok. Hasilnya cukup meyakinkan, ternyata belajar bersama dapat membantu berbagai proses belajar. Namun demikian, hal ini tidaklah berarti model sosial dapat dipakai begitu saja. Hal yang harus dicatat ialah sinergi dapat memberikan keuntungan. Oleh karena itu, model sosial merupakan bagian penting dari proses pembelajaran secar keseluruhan. Kelompok model sosial ini diantaranya:
  1. Investigasi kelompok.
  2. Permainan peran.
  3. Penelitian jurisprudensial.
  4. Latihan laboratoris, dan
  5. Penelitian ilmu sosial.

B.4. Kelompok Model Sistem Perilaku (Behavioral Systems Models)

Dasar teoritik dari kelompok ini adalah teori-teori belajar sosial atau social learning theories. Model ini dikenal pula sebagai model modifikasi perilaku atau Behavioral Modification, terapi perilaku atau Behavioral Therapy, dan Sibernetika atau Cybernetics. Dasar-dasar pemikiran dari kelompok model ini adalah sistem komunikasi yang mengoreksi sendiri atau self-correcting communication systems yang memodifikasi perilaku dalam hubungannya dengan bagaimana tugas dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan konsep bagaimana seseorang memberikan respon terhadap tugas dan umpan balik (feedback), para ahli psikologi, serta Skinner (1953) telah mempelajari bagaimana mengorganisasikan struktur tugas dan umpan balik agar dapat memberikan kemudahan terhadap hilangnya rasa takut pada diri seseorang. Bagaimana belajar membaca dan menghitung, mengembangkan keterampilan atletik dan sosial, menghilangkan rasa cemas dan cara santai, dan mempelajari keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang perlu bagi seorang pilot atau astronot. Oleh karena itu, model memusatkan perhatian pada perilaku yang terobsesi atau over behaviour, dan metode serta tugas yang diberikan dalam rangka mengkomunikasikan keberhasilan. Beberapa model yang termasuk kedalam kelompok ini diantaranya:

  1. Belajar tuntas.
  2. Pembelajaran.
  3. Belajar kontrol diri.
  4. Latihan pengembangan keterampilan dan konsep, serta
  5. Latihan intensif.

Daftar Pustaka
  1. Hermawan, H. 2006. Model-model Pembelajaran Inovatif, Bandung, Citra Paya.
  2. Joyce, B, dan Weil, M, 1986. Models of Teaching, New Jersey, Prentie-Hall, Inc.
  3. Skinner, D,F. 1953. Sciense and Human Behavior. New York: Mc. Milan Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar