Jakarta ( ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional 2013 dan HUT PGRI ke-68. Dalam sambutannya, Presiden SBY bercerita mengenai latar belakang keluarganya di Pacitan, Jawa Timur, yang sebagian besar berprofesi sebagai guru.

Presiden pun menyatakan keinginannya menjadi guru usai masa baktinya sebagai kepala negara berakhir pada 2014 mendatang. "Insyaallah tahun depan dengan izin Allah SWT, setelah saya mengemban tugas (sebagai presiden), rasanya profesi yang baik bagi saya menjadi guru," ujar Presiden SBY yang langsung disambut tepuk tangan ribuan guru di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (27/11).

Presiden SBY pun mengisahkan keterkaitan dirinya dengan guru dan dunia mengajar. Ia bertutur, dirinya lahir dan besar di Pacitan, Jawa Timur, dengan keluarga yang sebagian besar berprofesi sebagai guru. "Hampir semua saudara saya adalah guru," katanya yang tinggal di Pacitan hingga usia 20 tahun. Kemudian selama 30 tahun ia mengabdi menjadi Tentara Nasional Indonesia, Presiden SBY pernah menjadi tenaga pendidik.

"Dari 30 tahun itu enam tahun saya menjadi guru di jajaran TNI," ujarnya. Masa enam tahun menjadi guru tersebut, tuturnya, dibagi menjadi dua, yaitu tiga tahun menjadi instruktur di pusat infanteri di Bandung, Jawa Barat, dan tiga tahun menjadi dosen di Seskoad. Sehingga 20 persen masa baktinya di TNI adalah sebagai guru. Memasuki usia 50 tahun, lanjutnya, ia pun terjun ke pemerintahan, dan lima tahun menjabat sebagai menteri. Kemudian di usianya yang ke-55 tahun ia menjadi presiden hingga usia 65 tahun di 2014 mendatang.

Selama sepuluh tahun menjadi presiden membuatnya kembali berinteraksi dengan guru. Sambutan Presiden SBY pada puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-68 PGRI bernuansa perpisahan karena merupakan kesempatan terakhir dirinya menghadiri peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI sebagai presiden. Usai bercerita tentang keterkaitannya dengan guru, Presiden SBY bertanya kepada Ketua Umum PB PGRI Sulistyo. "Minta izin ke Pak Sulistyo, boleh tidak setelah nanti tidak jadi presiden pakai seragam ini?", ujarnya berkelakar sambil menunjuk seragam PGRI yang dikenakannya. Pertanyaan tersebut pun mengundang tawa dari ribuan orang yang memenuhi Istora Gelora Bung Karno sore itu. (DM)