Selasa, 03 Desember 2013

Cara Mengimani Al Qur'an


ini adalah karya kelas VIII H,,Mapel Akidah...semoga memotivasi siswa lain untuk berkreasi dalam meningkatkan hasil pembelajaran.sukses 8 H.....
untuk mengimani Al-Qur’an, perlu proses yang terus-menerus dan berkelanjutan. Ada 5 hal yang harus dilakukan terhadap Al-Qur’an sehingga nantinya ia bisa menguasai Al-Qur’an dengan baik dan benar. 5 hal itu bisa disingkat menjadi 5-M:
1.    Mempelajari
Mempelajari Al-Qur’an dapat dimulai dengan mempelajari ilmu-ilmu dasarnya. Diantara ilmu-ilmu tersebut adalah:
1)    Ilmu tetang cara membaca Al-Qur’an (Tajwid)
2)    Ilmu Bahasa Al-Qur’an (bahasa Arab)
3)    Ilmu Kaidah tulisan Al-Qur’an (Khat)
4)    Ilmu tentang seni membaca Al-Qur’an (Tilawah)
5)    Ilmu tentang perbedaan cara-cara membaca Al-Qur’an (Gharaibul Ayat dan Qira’ah Sab’ah)
6)    Ilmu tentang sebab-sebab turunnya Ayat (Asbabun Nuzul)
Dengan mempelajari beberapa ilmu dasar di atas, diharapkan setiap muslim siap dalam membaca Al-Qur’an dengan baik, benar, fasih, serta berpengetahuan luas.
2.    Membaca
Ketika ia sudah tahap membaca, maka secara otomatis, ia sudah harus betul bacaannya, adabnya sudah tertata, paham sedikit banyak tentang arti ayat-ayat Al-Qur’an, bacaannya bernada indah dengan kaidah yang benar, paham tulisan yang salah dan benar serta tahu ayat yang dibacanya itu diturunkan sebab ada kejadian apa saja. Pada tahapan ini, ilmu tambahan yang harus ia pelajari serta amalan-amalan harian agar lebih baik bacaannyanya adalah:
1)    Mempelajari beberapa Tafsir yang terpercaya
2)    Mempelajari sejarah Nabi dan sahabat Ahli Al-Qur’an seperti Ibnu Mas’ud, dll.
3)    Mempelajari Ilmu-ilmu Al-Qur’an, seperti ayat-ayat yang jelas artinya dan ayat-ayat yang masih samar-samar.
4)    Mempunyai target membaca maksimal dalam satu bulan hatam dengan cara membaca 1 juz per hari.
5)    Berdo’a pada ayat-ayat yang mengandung nikmat dan adzab.
6)    Melakukan sujud tilawah pada 15 ayat dalam Al-Qur’an yang telah ditentukan Rasulullah untuk bersujud.
7)    Melakukan Talaqqi (mengecek bacaannya kepada guru ahli yang bersanad sampai pada Rasulullah secara berhadapan langsung).
8)    Mulai mempelajari hadits Nabi Muhammad sebagai penjelas maksud Al-Qur’an.
Dengan pendalaman ilmu-ilmu di atas serta amaliyah harian tersebut, diharapkan ia menjadi semakin berkualitas bacaan serta keilmuan Islamnya.
3.    Mentadabburi
Nomor ini berhubungan erat dengan nomor-nomor selanjutnya. Tadabbur adalah merenungkan ayat-ayat yang ia baca. Dengan berbekal ilmu-ilmu diatas serta penguasaan bahasa Arab yang baik, insya Allah ia bisa merenungkan dengan bagus dan bisa membuka hati dan pikirannya untuk menerima ayat-ayat Allah. Dalam Tadabbur ini, ada 10 langkah kunci untuk merenungkan Al-Qur’an dari Syeikh Khalid Ibnu Abdul Karim al-Lahm, terkumpul dalam kalimat: ترتاج   I   لإصلاح Inilah perinciannya:
1)     (قلب) ق,Hati. Inilah alat untuk memahami Al-Qur’an. Hati harus bersih.
2)     (أهمية, أهداف) أ,Memunculkan tujuan dan maksud membaca Al-Qur’an. Mengapa kita membaca Al-Qur’an?
3)     (صلاة) ص,Sholat. Membaca Al-Qur’an dilakukan waktu Sholat.
4)     (ليل) ل,Malam. Membaca AL-Qur’an dalam sholat dilakukan pada malam hari. Disanalah waktu bersih, tenang, fokus.
5)     (أسبوع) أ,Seminggu. Maksudnya, mengulang-ulang bacaan Al-Qur’an setiap minggu, meskipun 1 minggu 1 juz.
6)     (حفظ) ح,Menghafal. Membacanya secara dihafal sehingga terjadi fokus dan membekas kuat di hati.
7)     (تكرار) ت,Mengulang-ulang.
8)     (ربط) ر,Mengikat. Artinya mengikat ayat-ayat dan dihubung-hubungkan dengan fakta hidup sehari-hari.
9)    (ترسل و ترتيل) ت,Tartil dan tidak tergesa-gesa. Karena tergesa-gesa tidak mendapat kebaikan dan manfaat ketika membacanya.
10)   (جهر) ج,Nyaring, lantang, keras. Hal ini untuk menguatkan pendengaran dan agar lebih fokus.
4.    Mengamalkan
Ketika seseorang telah melaksanakan ta’lim (belajar), membaca secara tertil dan mentadabburinya, kewajiban selanjutnya seorang muslim harus mengamakan apa yang dibacanya. Bahkan ini tidak bisa dipisahkan. Para sahabat setelah membaca, mengkaji dan merenungkan ayat yang ia baca, langsung ia praktekkan dengan jiwa keimanan yang tinggi. Amalan ini secara otomatis menjadi aktivitasnya sehari-hari. Ia Berakhlak seperti Al-Qur’an sebagaimana yang Rasulullah ajarkan. Ada 2 hal yang harus melandasi amalan setiap muslim, yaitu:
1)    Taslim. Artinya seluruh amalnya harus karena Allah semata, tidak karena orang tua, guru, teman, dan lain sebagainya.
2)    Ittiba’. Artinya amalan itu harus sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Tidak boleh membuat amalan sendiri yang tidak berdasar jelas.
Mengamalkan berarti juga mengajarkannya kepada teman-teman, seluruh muslimin yang belum bisa Al-Qur’an, sehingga ilmu kita bisa terus terpelihara.
5.    Menjaga
Setelah semua dilakukan, tugas kita adalah menjaga Al-Qur’an agar tidak disalah gunakan, disalah tafsirkan oleh orang-orang yang kurang ilmu Al-Qur’annya. Jangan sampai Islam dirusak oleh orang Islam sendiri. Kita harus mendakwahkannya supaya Al-Qur’an selalu terjaga kemurnian ilmunya sampai hari kiamat kelak. Disamping itu, salah satu penjagaan terhadap Al-Qur’an adalah dengan menghafalkan Al-Qur’an sampai dengan Qiraah 7 yang bermacam-macam bacaannya (disebut Qira’ah Sab’ah) sehingga kita bisa berharap mendapat syafaat Al-Qur’an kelak di hari kiamat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar