ini adalah karya kelas VIII H,,Mapel Akidah...semoga memotivasi siswa lain untuk berkreasi dalam meningkatkan hasil pembelajaran.sukses 8 H.....
untuk mengimani Al-Qur’an, perlu proses yang terus-menerus dan berkelanjutan. Ada 5 hal yang harus dilakukan terhadap Al-Qur’an sehingga nantinya ia bisa menguasai Al-Qur’an dengan baik dan benar. 5 hal itu bisa disingkat menjadi 5-M:
1. Mempelajari
Mempelajari Al-Qur’an dapat dimulai dengan mempelajari ilmu-ilmu
dasarnya. Diantara ilmu-ilmu tersebut adalah:
1)
Ilmu tetang cara
membaca Al-Qur’an (Tajwid)
2)
Ilmu Bahasa
Al-Qur’an (bahasa Arab)
3)
Ilmu Kaidah tulisan
Al-Qur’an (Khat)
4)
Ilmu tentang seni
membaca Al-Qur’an (Tilawah)
5)
Ilmu tentang
perbedaan cara-cara membaca Al-Qur’an (Gharaibul Ayat dan Qira’ah Sab’ah)
6)
Ilmu tentang
sebab-sebab turunnya Ayat (Asbabun Nuzul)
Dengan mempelajari beberapa ilmu dasar di atas, diharapkan setiap
muslim siap dalam membaca Al-Qur’an dengan baik, benar, fasih, serta
berpengetahuan luas.
2. Membaca
Ketika ia sudah tahap membaca, maka secara otomatis, ia sudah harus
betul bacaannya, adabnya sudah tertata, paham sedikit banyak tentang arti
ayat-ayat Al-Qur’an, bacaannya bernada indah dengan kaidah yang benar, paham
tulisan yang salah dan benar serta tahu ayat yang dibacanya itu diturunkan
sebab ada kejadian apa saja. Pada tahapan ini, ilmu tambahan yang harus ia
pelajari serta amalan-amalan harian agar lebih baik bacaannyanya adalah:
1)
Mempelajari beberapa
Tafsir yang terpercaya
2)
Mempelajari sejarah
Nabi dan sahabat Ahli Al-Qur’an seperti Ibnu Mas’ud, dll.
3)
Mempelajari
Ilmu-ilmu Al-Qur’an, seperti ayat-ayat yang jelas artinya dan ayat-ayat yang
masih samar-samar.
4)
Mempunyai target
membaca maksimal dalam satu bulan hatam dengan cara membaca 1 juz per hari.
5)
Berdo’a pada
ayat-ayat yang mengandung nikmat dan adzab.
6)
Melakukan sujud tilawah
pada 15 ayat dalam Al-Qur’an yang telah ditentukan Rasulullah untuk bersujud.
7)
Melakukan Talaqqi
(mengecek bacaannya kepada guru ahli yang bersanad sampai pada Rasulullah
secara berhadapan langsung).
8)
Mulai mempelajari
hadits Nabi Muhammad sebagai penjelas maksud Al-Qur’an.
Dengan pendalaman ilmu-ilmu di atas serta amaliyah harian tersebut,
diharapkan ia menjadi semakin berkualitas bacaan serta keilmuan Islamnya.
3. Mentadabburi
Nomor ini berhubungan erat dengan nomor-nomor selanjutnya. Tadabbur
adalah merenungkan ayat-ayat yang ia baca. Dengan berbekal ilmu-ilmu diatas
serta penguasaan bahasa Arab yang baik, insya Allah ia bisa merenungkan dengan
bagus dan bisa membuka hati dan pikirannya untuk menerima ayat-ayat Allah.
Dalam Tadabbur ini, ada 10 langkah kunci untuk merenungkan Al-Qur’an dari
Syeikh Khalid Ibnu Abdul Karim al-Lahm, terkumpul dalam kalimat: ترتاج
I
لإصلاح Inilah perinciannya:
1)
(قلب) ق,Hati. Inilah alat untuk memahami Al-Qur’an.
Hati harus bersih.
2)
(أهمية, أهداف) أ,Memunculkan tujuan dan maksud membaca
Al-Qur’an. Mengapa kita membaca Al-Qur’an?
3)
(صلاة) ص,Sholat. Membaca Al-Qur’an dilakukan waktu
Sholat.
4)
(ليل) ل,Malam. Membaca AL-Qur’an dalam sholat
dilakukan pada malam hari. Disanalah waktu bersih, tenang, fokus.
5)
(أسبوع) أ,Seminggu. Maksudnya, mengulang-ulang bacaan
Al-Qur’an setiap minggu, meskipun 1 minggu 1 juz.
6)
(حفظ) ح,Menghafal. Membacanya secara dihafal sehingga
terjadi fokus dan membekas kuat di hati.
7)
(تكرار) ت,Mengulang-ulang.
8)
(ربط) ر,Mengikat. Artinya mengikat ayat-ayat dan
dihubung-hubungkan dengan fakta hidup sehari-hari.
9)
(ترسل و ترتيل) ت,Tartil dan tidak
tergesa-gesa. Karena tergesa-gesa tidak mendapat kebaikan dan manfaat ketika
membacanya.
10) (جهر) ج,Nyaring, lantang, keras. Hal ini untuk
menguatkan pendengaran dan agar lebih fokus.
4. Mengamalkan
Ketika seseorang telah melaksanakan ta’lim (belajar), membaca
secara tertil dan mentadabburinya, kewajiban selanjutnya seorang muslim harus
mengamakan apa yang dibacanya. Bahkan ini tidak bisa dipisahkan. Para sahabat
setelah membaca, mengkaji dan merenungkan ayat yang ia baca, langsung ia
praktekkan dengan jiwa keimanan yang tinggi. Amalan ini secara otomatis menjadi
aktivitasnya sehari-hari. Ia Berakhlak seperti Al-Qur’an sebagaimana yang
Rasulullah ajarkan. Ada 2 hal yang harus melandasi amalan setiap muslim, yaitu:
1)
Taslim. Artinya
seluruh amalnya harus karena Allah semata, tidak karena orang tua, guru, teman,
dan lain sebagainya.
2)
Ittiba’. Artinya
amalan itu harus sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Tidak
boleh membuat amalan sendiri yang tidak berdasar jelas.
Mengamalkan berarti juga mengajarkannya kepada teman-teman, seluruh
muslimin yang belum bisa Al-Qur’an, sehingga ilmu kita bisa terus terpelihara.
5. Menjaga
Setelah semua dilakukan, tugas kita adalah menjaga Al-Qur’an agar
tidak disalah gunakan, disalah tafsirkan oleh orang-orang yang kurang ilmu
Al-Qur’annya. Jangan sampai Islam dirusak oleh orang Islam sendiri. Kita harus
mendakwahkannya supaya Al-Qur’an selalu terjaga kemurnian ilmunya sampai hari
kiamat kelak. Disamping itu, salah satu penjagaan terhadap Al-Qur’an adalah
dengan menghafalkan Al-Qur’an sampai dengan Qiraah 7 yang bermacam-macam
bacaannya (disebut Qira’ah Sab’ah) sehingga kita bisa berharap mendapat syafaat
Al-Qur’an kelak di hari kiamat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar