TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA,- Beberapa guru di seputaran Sungai Kunjang mengaku masih bingung menggunakan buku dengan Kurikulum 2013 terbaru. Hal ini diungkapkan Siti Khomariah, anggota Komisi II DPRD Kaltim yang sudah mendengar langsung keluhan para guru dalam suatu acara non formal belum lama ini. Untuk pengadaan buku Kurikulum 2013
ini, Pemprov Kaltim sudah menganggarkan Rp 7 miliar dari APBD murni
2013. Dan rencananya, kekurangan untuk pengadaan buku akan dianggarkan
sebesar Rp 24 miliar di APBD Perubahan.
"Kita sudah mengalokasikan besar untuk buku. Artinya, agar anak tidak kesulitan lagi dan guru
mudah belajar. Kalau umpamanya buku itu sudah ada maka harus juga ada
dana untuk sosialisasi. Bagaimana caranya agar dana yang sudah
dianggarkan besar ini bisa dimamfaatkan. Kalau tidak bermamfaat jadi use
less, tidak bermamfaat," kata Siti.
Untuk anggaran Rp 24 miliar
untuk pengadaan buku yang akan dianggarkan di APBD Perubahan 2013
mendatang agar dipertimbangkan matang - matang. Jangan sampai, sudah
dilalokasikan dana besar tapi mamfaatnya tidak dirasakan karena guru masih bingung menggunakan.
"Ini
saran saya, ini disosialisasikan agar dana yang sudah di alokasikan
disosialisasikan. Semuanya, apa saja yang dialokasikan harus sesuai
kebutuhan dan bukan kepentingan," kata Siti.
Sementara itu, Abdul Rozak Fahruddin, Kepala SMA 3 Samarinda, Kamis (18/7/2013) mengatakan, bahwa memang sebagian guru masih bingung. Namun menurutnya, itu adalah hal biasa dalam menghadapi sebuah perubahan.
"Itu semua karena ini masih perubahan awal," katanya.
Untuk SMA 3 Samarinda sendiri yang ditunjuk menjadi pilot project Kurikulum 2013 bersama 4 sekolah lainnya di Kaltim masih hanya menerima buku untuk 3 jenis mata pelajaran. Untuk guru sendiri, menurutnya sudah ada pelatihan untuk 8 orang guru di sekolahnya. Untuk siswa, Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan di kelas I sebanyak 8 kelas.
"Buku
itu kan masih kurang, masih 3 tadi. Rencana kami, kalau buku sudah ada,
mungkin Senin kami bagikan langsung ke anak - anak untuk 1 tahun," kata
Abdul.
Bila memang buku yang sudah dianggarkan oleh Pemprov
Kaltim tak kunjung tiba, pihaknya berencana akan mengundang para
penerbit yang mempunyai buku dengan jenis yang sama dengan Kurikulum 2013
ke sekolah. Akan diadakan bazaar buku yang bertepatan dengan hari jadi
SMA 3 Samarinda selama 2 hari pada bulan Agustus mendatang.
"Jadi
sekolah tetap tidak menjual buku. Tapi penerbit yang datang kesini.
Karena tidak mungkin murid belajar tanpa buku. Yang sedih itu menurut
saya siswanya. Kalau buku itu lama nggak terbit. Mau baca apa di rumah
kalau belum tiba," katanya
http://www.tribunnews.com/regional/2013/07/18/guru-bingung-gunakan-buku-baru-kurikulum-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar