Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ
يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tidak ada
suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun
dua malaikat. Lalu salah satunya berkata, “Ya Allah berikanlah pengganti
bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi
berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang
menahan hartanya (bakhil).” (HR. Al-Bukhari no. 1442 & Muslim no.1016)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
مَا
نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ
إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
“Sedekah
itu tak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada
orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tak ada
orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan
mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim no. 2588)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
مَنْ
تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ
إِلَّا الطَّيِّبَ وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ثُمَّ
يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى
تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ
“Barangsiapa yang bersedekah dgn sebutir
kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal) -dan memang Allah
tak menerima kecuali yang baik saja-, maka sungguh Allah akan
menerimanya dgn tangan kanan-Nya lalu akan memeliharanya utk pemiliknya
-sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak kudanya- hingga
membesar seperti gunung”. (HR. Al-Bukhari no. 1410 & Muslim no.
1014)
Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا
حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ
عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ
يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad kecuali pada dua hal:
(Pertama) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu
ia membelanjakannya dlm kebenaran. (Dan yang kedua) kepada seorang
laki-laki yang diberi Allah hikmah (ilmu), hingga ia memberi keputusan
dengannya & juga mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari no. 73 &
Muslim no. 816)
Hasad di sini bermakna cemburu dlm kebaikan. Yakni
keinginan utk mendapatkan keutamaan yang sama seperti saudaranya tanpa
menghendaki hilangnya keutamaan tersebut dari saudaranya.
Penjelasan ringkas:
Di
antara kebaikan yang Allah Ta’ala & Rasul-Nya shallallahu alaihi
wasallam anjurkan adalah bersedekah. Karena selain sedekah ini
bermanfaat bagi dirinya sendiri, sedekah juga sangat bermanfaat bagi
saudaranya yang lain dlm meringankan beban mereka, & sedekah ini
juga bisa menjadi amal jariah bagi pemiliknya. Karenanya Allah Ta’ala
& Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam mengabarkan banyaknya
keutamaan yang akan diperoleh oleh orang yang bersedekah, baik di dunia
maupun di akhirat. Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam mengabarkan
bahwa sedekah yang dikeluarkan oleh seorang muslim -walaupun lahiriahnya
hartanya berkurang-, akan tetapi hakikatnya hartanya tidaklah berkurang
bahkan justru bertambah. Hal ini karena di satu sisi para malaikat akan
mendoakan untuknya agar hartanya bertambah, & di sisi lain harta
dia sebenarnya adalah apa yang dia miliki di akhirat, & itu adalah
harta yang telah dia sedekahkan. Karenanya semakin banyak dia mengurangi
hartanya di dunia utk bersedekah, maka semakin besar harta dia di
akhirat. Bahkan dgn kemurahan dari Allah Ta’ala, Allah sendiri yang akan
menerima sedekah seorang muslim dgn tangan kanan-Nya lalu Dia
mengembangkannya hingga sebesar gunung, sampai pada hari kiamat Dia akan menyerahkannya kembali kepada pemiliknya, subhanallah.
Semua
keutamaan di atas tentunya hanya berlaku jika yang disedekahkan oleh
seorang muslim adalah harta yang halal, baik dari sisi zatnya maupun
dari sisi cara memperolehnya. Dan memang Allah Ta’ala tak akan menerima
sedekah dari sesuatu yang haram, baik haram zatnya maupun haram dari
sisi cara memperolehnya.
sumber: www.al-atsariyyah.com tags: Alaihi Wasallam, Abu Hurairah, Radhiallahu Anhu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar